Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit.
Inderaja berasal dari bahasa Inggris remote sensing, bahasa Perancis télédétection, bahasa Jerman fernerkundung, bahasa Portugis sensoriamento remota, bahasa Spanyol percepcion remote dan bahasa Rusia distangtionaya. Di masa modern, istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau fotogrametri. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan astronomi sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan jauh (faktanya merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah "penginderaan jauh" umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca.
Komponen-Komponen Penginderaan Jauh
Komponen-Komponen Penginderaan Jauh
- Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari
-Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro
-Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro
Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
- Waktu penyinaran : Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna obyek tersebut.
- Bentuk permukaan bumi : Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.
- Keadaan cuaca : Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
Atmosfer
Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.
Interaksi antara tenaga dan objek
Interaksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor.
Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.
Sensor dan Wahana
- Sensor Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :
- Sensor fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)
- Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.
Wahana Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderaja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
- Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi
- Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi
- Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km diluar atmosfer bumi.
Perolehan Data
Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis :
- Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi.
- Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.
Pengguna Data
Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada pengguna, maka data inderaja tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga yang menggunakan data inderaja misalnya adalah:
- Bidang militer
- Bidang kependudukan
- Bidang pemetaan
- Bidang meteorologi dan klimatologi
Alat yang digunakan dalam Penginderaan jauh
Untuk memperoleh data atau fenomena diperlukan alat penginderaan jauh yaitu alat yang peka terhadap pantulan daya dan gelombang suara. Alat tersebut dinamakan sensor. Sensor dipasang pada tempat atau wahana yang berupa pesawat terbang atau satelit. Kemampuan sensor untuk menampilkan gambar objek terkecil di permukaan bumi disebut resolusi spasial.
Ada dua macam sensor dalam sistem penginderaan jauh, yaitu:
- Sensor aktif adalah sensor yang dilengkapi dengan alat pemamcar dan alat penerimaan pantulan gelombang,
- Sensor pasif adalah sensor yang hanya dilengkapi dengan alat penerima pantulan gelombang.
Alat pengamatan adalah alat untuk mengamati citra sehingga interpretasi mengenai objek yang tergambar pada citra dapat dikenal. Alat-alat pengamatan itu terdiri atas stereoskop, light table, additiv, colour viewer dan echanser. Alat pengamatan strereoskopis menimbulkan kesan tiga dimensi (panjang, tinggi, lebar) terhadap objek yang diamati.
Macam-macam stereoskop antara lain sebagai berikut:
- Stereoskop satu (pocket stereoskop) Stereoskop ini adalah jenis paling sederhana dan paling mudah dibawa. Alat ini terdiri dari dua buah lensa sajauh jarak mata.
- Stereoskop cermin (mirror stereoskop) Stereoskop cermin terdiri atas dua pasang lensa dan dua pasang cermin. Stereoskop ini dilengkapi dengan birokuler yang dapat memperbesar foto 2,5x sampai 4x.
- Stereoskop kembar (twin stereoskop) Stereoskop kembar adalah Stereoskop cermin yang dibuat berpasang dengan kedudukan kedua pengamat berhadapan.
0 comments:
Post a Comment