Penentuan posisi absolut:
Prinsip
dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang)
dengan jarak, dengan pengamatan simultan ke minimal 4 satelit yang koordinatnya
diketahui. Pengamatan simultan ke 4 satelit dibutuhkan untuk mendapatkan solusi
3 parameter posisi dan satu parameter koreksi waktu. Koordinat satelit
diketahui dari informasi orbit (broadcast
ephemeris atau broadcast orbit) yang terkandung dalam pesan navigasi (navigation massage). Pesan navigasi
merupakan bagian dari sinyal satelit GPS.
Penentuan
posisi absolut adalah metode penentuan posisi yag paling mendasar dari GPS.
Posisi suatu titik direferensikan terhadap pusat dari sistem koordinat, dalam
hal ini adalah geocenter untukGPS. Data yang digunakan adalah pseudorange,
dengan demikian ketelitia yang dihasilkan tidak begitu tinggi.
Ketelitian yang didapat
adalah sesuai spesifikasi untuk ketelitian SPS (Standard Positioning Service). Terdapat dua level ketelitia posisi
pada pengamatan secaraN absolute, yaitu SPS dan PPS (Precise Positioning Service). Pada level SPS terdapat penurunan
tingkat ketelitian dari yang mampu diberikan oleh GPS, dengan penerapan selective available (SA). Pada tingkat
kepercayaan 95%, secara tipikal ketelitian posisi horizontal yang diperoleh
adalah 100m.
Ketelitian
posisi yang diperoleh merupakan fungsi dari geometri satelit dan ketelitian
pseudorange. Ketelitian pseudorange dinyatakan dengan bilangan DOP (dilution of precision). Ditinjau dari
parameter yang ditentukan, dikenal beberapa jenis DOP yaitu Geometrical DOP
(posisi 3D waktu), Positional DOP (posisi 3D), Horizontal DOP (posisi
horizontal), Vertikal DOP (tinggi), dan Time DOP (waktu).
Penentuan
absolut adalah penentuan posisi suatu titik secara mandiri dengan mengguakan 1
buah receiver yang dapat dilihat pada gambar berikut:
Secara matematis
penentuan posisi 3 dimensi dengan metode pseudorange dapat digunakan rumus
sebagai berikut. Persamaan jarak dengan pseudorange adalah:
P1k =
√
((u1
– uk)2 + (v1 – vk)2
+ ( w1 – wk)2)- cdtk
P2k = √((u2
– uk)2 + (v2 – vk)2
+ ( w2 – wk)2)- cdtk
P3k = √((u3
– uk)2 + (v31 – vk)2
+ ( w3 – wk)2)- cdtk
Keterangan:
c : kecepatan gelombang di dalam
medium hampa (3x108 m/s)
dt : beda waktu antara gelombang satelit
GPS saat dipancarkan dan saat diterima
(u,v,w)i : posisi koordinat satelit GPS (earth fix
coordinate) dalam sistem kartesi 3D.
(u,v,w)k : posisi koordinat receiver dalam sistem
koordinat kartesi 3D.
Pik : jarak antara satelit GPS ke receiver.
1 comments:
boleh minta referensinya ?
soalnya pas sama yang saya butuhkan
Post a Comment